"Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak
di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu
gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak
kepada rasul-rasul itu." Kisah
14:1.
Mengerjakan Amanat Agung Tuhan Yesus adalah tanggung jawab
semua orang percaya, karena itulah
"Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan
turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang
menyertainya." (Markus 16:20). Ke
mana pun hamba-hamba Tuhan pergi memberitakan Injil Roh Kudus menyertai dan
turut bekerja. Di mana ada Roh Kudus
sesuatu yang dahsyat pasti terjadi, perkara-perkara adikodrati dinyatakan: yang sakit disembuhkan, yang terbelenggu
dibebaskan, yang buta pun dicelikkan, yang lumpuh berjalanlah!
Di Listra ada orang yang lumpuh kakinya sejak lahir. "Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus
berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat
disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: 'Berdirilah tegak di atas
kakimu!' Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari."
(Kisah 14:9-10). Orang-orang pun kagum
dan mengelu-elukan Paulus dan Barnabas, bahkan mereka menganggap keduanya dewa
yang turun dari langit. Paulus
disebutnya Hermes, dan Barnabas disebut Zeus!
Mereka mengira bahwa yang melakukan mujizat adalah hamba Tuhan tersebut,
tak mengerti bahwa yang mengerjakan semua mujizat itu sesungguhnya adalah Tuhan
sendiri melalui kuasa Roh-Nya, sedangkan hamba Tuhan adalah alat-Nya.
Sanjungan manusia acapkali melenakan dan membuat orang lupa
daratan. Ini berbahaya! Ada banyak pelayan Tuhan jatuh ketika mereka
sedang “di atas” karena tidak tahan dengan pujian, hormat dan
sanjungan manusia. Memang sulit untuk
tetap rendah hati dalam situasi seperti itu.
Ketika dielu-elukan segeralah Paulus dan Barnabas lari ke tengah-tengah
mereka dan berkata, "Hai kamu
sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama
seperti kamu." (Kisah 14:15a). Di zaman sekarang tidak sedikit pelayan Tuhan
yang justru membusungkan dada ketika namanya semakin dikenal oleh khalayak
ramai.
Sanjungan adalah untuk Tuhan, jangan sekali-kali kita
mencuri kemuliaan-Nya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar