Jika kita memahami kisah Adam dalam kitab Kejadian 1-3
secara benar, maka implikasi dan aplikasinya bagi kita hari ini sangat jelas,
bahwa perjalanan waktu seperti sebuah arena di mana kita diperhadapkan lawan
yang harus kita kalahkan atau lawan yang harus mengalahkan kita. Peperangan itu merupakan sebuah kompetisi
(persaingan). Antara pihak Tuhan dan kuasa jahat, dan yang diperebutkan adalah
kita. Dalam situasi seperti ini manusia
bukanlah sebuah boneka yang situasinya ditentukan oleh sebuah takdir atau
keputusan diluar dirinya. Kita memang
sebagai objek perebutan, tetapi juga sebagai subjek yang harus memilih dan
menentukan dipihak mana kita harus berdiri dan mengikut. Dalam hal ini manusia
dimasukan ke dalam kencah peperangan.
Sehingga hidup ini adalah perjuangan yang harus diselesaikan sampai pada
hidup yang kekal.
Dimana posisi kehidupan kita sekarang?
Peperangan itu dimulai dari pikiran kita masing-masing. Siapa yang paling banyak mewarnai pikiran
kita, dialah pemenangnya. Apakah
seseorang memberikan peluang bagi Tuhan, sebagai pemenang untuk memiliki
kehidupan kita ini atau kuasa lain yang memilikinya. Hal ini tergantung kepada masing-masing kita,
kalau kita memberi diri untuk dimiliki oleh Tuhan, berarti kita harus mengisi
pikiran kita dengan kebenran Firman Tuhan yang murni, sehingga kita mengerti
kehendak Tuhan. ini adalah prestasi yang
baik untuk kekekalan. Dalam hal ini
waktu adalah anugerah, modal kehidupan untuk mencapai prestasi rohani yaitu
memiliki nilai kekal.
Hal yang didapatkan:
1. Kehidupan
adalah suatu kompetisi memilih dan menentukan keputusan.
2. Menentukan
pilihan ikut Tuhan atau kuasa jahat.
Pertanyaan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar