JAWAB: (Kategori: salah memahami isi cerita atau
maksud penulis) 2 Samuel 10:18,
"tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang
Israel, dan Daud membunuh dari orang Aram itu tujuh ratus ekor kuda kereta dan 40.000 orang pasukan berkuda. Sobakh, panglima
tentara mereka, dilukainya sedemikian, hingga ia mati di sana."
Dalam naskah Ibrani, kedua kitab Samuel merupakan
satu kitab saja. Pemisahan yang sekarang kita miliki kurang tepat, karena
menyebabkan tercerainya hikayat Daud dari peristiwa Saul yang mendahsyatkan di
pegunungan Gilboa. Para pengarang Septuaginta menganggap Samuel dan Raja-raja
selaku suatu hikayat Kerajaan Israel yang lengkap yang terbagi dalam 4 kitab.
Ketika kitab-kitab ini diterjemahkan dalam bahasa Latin disebut
"Kitab-kitab Raja-raja", sehingga kedua kitab Samuel yang kita miliki
masing-masing disebut "Kitab Raja-raja" yang pertama dan yang kedua.
Kemungkinan
penanggalan yang paling tua untuk seluruh karya itu agaknya adalah pada akhir
abad ke-10 sebelum Masehi. Mutu bahasa Ibraninya dan kebersihannya dari
pengaruh bahasa Aram menghunjuk pada waktu terdahulu sumber-sumbernya dikarang,
dan hal itu bukannya berarti kitab selengkapnya diselesaikan pada waktu itu.
"tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang
Israel, dan Daud membunuh dari orang Aram itu tujuh ribu ekor kuda kereta dan 40.000 orang pasukan berjalan kaki; juga Sofakh,
panglima tentara itu, dibunuhnya."
Kitab Tawarikh [Ibrani: 'divre hayyamim'] berarti
"Kejadian- kejadian sehari-hari" atau "sejarah", tapi judul
itu tidak cukup untuk mengungkapkan sifat atau tujuan kitab Tawarikh. Sebutan
yang dipakai dalam terjemahan-terjemahan Roma Katolik 'paralipomena' berasal
dari Septuaginta melalui Vulgata. Suatu batas waktu yang paling awal bagi
waktunya kitab-kitab ini ditulis yaitu ± 537 sebelum Masehi. Namun bukti-bukti
agaknya mengharuskan kita mengambil kesimpulan bahwa Tawarikh dan Ezra-Nehemia
semula mewujudkan satu Kitab. Hal ini mengalihkan waktu penulisan itu hingga
setelah 430 sebelum Masehi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar