JAWAB : (Kategori: salah
memahami konteks sejarah atau maksud penulis)
Tetapi berkatalah raja kepada Arauna: "Bukan
begitu, melainkan aku mau membelinya dari padamu dengan membayar harganya,
sebab aku tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban bakaran
dengan tidak membayar apa-apa." Sesudah itu Daud membeli tempat pengirikan
dan lembu-lembu itu dengan harga lima puluh syikal
perak.
Bahasa Ibrani, DAVID
ET-HAGOREN VE'ET-HABAKAR
BEKHESEF SHEKALIM KHAMISHIM
versus
Maka Daud memberikan kepada Ornan sebagai bayaran
tempat itu
Bahasa Ibrani, VAYITEN
DAVID LE'ARNAN BAMAKOM
SHIKLEI
ZAHAV MISHKAL SHESH ME'OT
Catatan dalam 2 Samuel 24:24 menunjuk kepada
pembayaran harga secara langsung yang dilakukan Raja Daud kepada Arauna (atau
disebut juga "Ornan") untuk 2 ekor lembu dan eretan-eretan pengirik
serta perkakas lembu milik orang Yebusi yang menggunakannya saat Daud
mengungjunginya. Persisnya ucapan Daud dalam ayat 21 sebagai berikut "Untuk membeli tempat pengirikan ini dari padamu
dengan maksud mendirikan mezbah bagi TUHAN". tempat pengirikan
umumnya adalah suatu lokasi dengan luas yang sedang-sedang, biasanya lebarnya
tidak lebih dari 30 atau 40 kaki. Harga pasar dari
Tetapi dalam 1 Tawarikh 21:25 kita diberitahu
bahwa Daud membayar harga yang jauh lebih tinggi, yaitu 600 syikal emas yang kemungkinan nilainya adalah 180
kali 50 syikal perak. Tetapi rupanya angka dalam kitab Tawarikh ini mencakup
bukan hanya harga lembu dan eretannya, melainkan juga
seluruh tempat tersebut. Kata-kata dalam bahasa Ibraninya adalah
"VAYITEN... BAMAKOM" ("maka Daud
memberikan... sebagai pembayaran tempat itu") tampaknya jauh lebih
inklusif ketimbang sekadar tempat pengirikan. Dalam sejarah kuno, baik pada
abad ke-5 SM maupun pada zaman lain, mustahil sebuah tempat pengirikan berharga
600 syikal emas. Karena itu, lebih tepat jika kita menyimpulkan bahwa Ornan ini
memiliki seluruh wilayah Gunung Moria.
Lahan seperti Gunung Moria yang membentang 1.600
kaki pada ketinggian yang dari sana dengan nyaman bisa melihat ke bawah
tersebut merupakan lahan yang sangat bernilai, yaitu dengan mudah kita bisa
mengerti jika harganya adalah 600 syikal emas. Keuntungan memperoleh lahan yang
cukup luas bagi lokasi Bait Suci pasti menarik bagi Raja Daud, yaitu setelah
dia melihat kawasan tenpat pengirikan itu dan menyadari betapa untungnya jika
mengkhususkan seluruh puncak bukit itu untuk tujuan-tujuan keagamaan dan
pemerintahan.
Kemungkinan
dalam transaksi yang agak belakangan dengan Ornan barulah Daud membayarnya
dengan harga yang jauh lebih tinggi untuk seluruh lahan tersebut, dan penulis
kitab Tawarikh merasa cocok untuk mencatat seluruh transaksi ini dipandang dari
sudut hasil akhirnya. Jadi, tidak ada kontradiksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar