JAWAB : (Salah memahami kata dalam bahasa asli)
Lihat penjelasan tentang
kelinci dan
kelinci hutan sebelumnya.
"Demikian juga babi hutan (Bahasa Ibraninya: VE'ET-HAKHAZIR),
karena
memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak;
haram itu bagimu." (Imamat 11:7)
"Juga babi hutan (Bahasa Ibraninya: VE'ET-HAKHAZIR), karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak;
haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan
janganlah kamu terkena bangkainya." (Ulangan
14:8)
"Mereka yang menguduskan dan mentahirkan dirinya untuk
taman- taman dewa, dengan mengikuti seseorang yang ada di tengah- tengahnya,
yang memakan daging babi (Bahasa Ibraninya: HAKHAZIR) dan binatang-binatang jijik serta tikus, mereka semuanya akan
lenyap sekaligus, demikianlah firman TUHAN." (Yesaya 66:17)
Ketiga ayat di atas
menulis, KHAZIR,
yang dapat bermakna babi maupun babi hutan, ditinjau dari bahasa Indonesia,
maknanya jelas berbeda karena babi adalah binatang ternak sedangkan babi hutan
tidak diternak.
LAI menerjemahan babi hutan dari kata KHAZIR
ini karena - menurut perkiraan saya -- saat itu bangsa Israel sedang dalam
pengembaraan di padang pasir jadi 'nggak mungkin ada ternak babi. Setelah
bangsa ini menetap di Palestina, kata KHAZIR diterjemahkan dengan babi saja misalnya dalam
Amsal 11:22, Yesaya 65:4, 66:3, dan lain-lain.
Jadi, kalo kita tanya sama
orang Yahudi, bagaimana mengatakan babi dalam bahasa Ibrani, mereka akan
menjawab
KHAZIR. Lantas bagaimana
pula mengatakan babi hutan dalam bahasa Ibrani, mereka pun akan menjawab KHAZIR.
Kasusnya sama dengan bahasa Inggris yakni
rice dapat bermakna padi, beras atau nasi, memangnya kita menanam nasi di sawah?
Jadi, tidak ada kontradiksi.
Berarti yang bisa dimakan hanyalah Babi ternak bukan Babi Hutan Ka?
BalasHapus