"Sekiranya aku diberi sayap seperti
merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang, bahkan aku akan lari
jauh-jauh dan bermalam di padang gurun."
Mazmur 55:7-8
Ada banyak perkara di dunia ini sedang
berjalan menuju kehancuran dan sudah berada di penghujung zaman. Konflik, pertikaian, perang, bencana alam,
perekonomian sulit, wabah penyakit, tingkat kejahatan yang semakin hari semakin
mengkhawatirkan, dan kehidupan kekristenan semakin hari semakin mengalami
tekanan yang luar biasa. Hal itu kian
mempertegas bahwa tidak ada satu pun di dunia ini yang dapat memberikan jaminan
bagi semua orang untuk hidup tenang.
Bagaimana sikap orang percaya menghadapi
situasi ini? Kita tak perlu terkejut dan
kecut hati, karena
Alkitab sudah menyatakan jauh sebelumnya (baca
Matius 24:3-14). Ingat! Ketenangan bukanlah sebuah keadaan, tetapi
sebuah keputusan, artinya walaupun situasi kelihatannya semakin sulit dan
menakutkan, tetapi kita bisa membuat sebuah keputusan untuk tetap berlaku
tenang. Kita punya alasan kuat untuk
tetap berlaku tenang apa pun situasinya, karena kita punya Tuhan yang tidak
pernah mengecewakan, Ia selalu siap menolong tepat pada waktunya.
Mengapa kita harus tetap bersikap
tenang? Karena ketenangan dapat
mendatangkan kekuatan. "Dengan
bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan
percaya terletak kekuatanmu."
(Yesaya 30:15). Orang yang mampu
bersikap tenang akan dapat menghadapi segala persoalan. Kita seringkali dikalahkan oleh masalah,
bukan karena kita terlalu lemah, atau masalahnya terlalu berat seperti Goliat,
tetapi karena kita sendiri panik, gugup, cemas, kuatir dan takut. Orang yang tidak bisa bersikap tenang
cenderung selalu berpikiran negatif sehingga keputusan-keputusan yang diambil
pun menjadi keliru. Rasul Petrus
menasihati, "Kesudahan segala
sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya
kamu dapat berdoa." (1 Petrus
4:7). Orang yang tenang, dalam doanya
bukan hanya menyampaikan apa yang ia mau kepada Tuhan, tetapi juga mendengar apa
yang menjadi kehendak Tuhan.
Kunci untuk mengalami ketenangan adalah
tinggal dekat Tuhan, karena Dialah sumber keselamatan bagi kita (baca
Mazmur 62:2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar