"Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini,
ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu." Matius 24:33
Ketika sedang berpergian dengan mengendarai taksi, hal yang
paling diperhatikan oleh kebanyakan orang adalah argometer, alat ukur banyaknya
uang yang harus dibayar berdasarkan jarak tempuh dan waktu penggunaan. Semakin jauh jarak yang ditempuh dan semakin
lama waktunya, semakin mahal ongkos yang harus dikeluarkan, terlebih ketika
jalanan sedang macet, sementara tujuan masih sangat jauh. Selama argometer terus berjalan alias waktu
terus berputar, semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Saat itulah kita benar-benar menyadari betapa
mahal dan berharganya 'waktu'.
Semua orang memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam dalam
sehari atau 168 jam dalam seminggu. Coba
renungkan: berapa banyak waktu yang
telah kita pergunakan untuk bekerja atau berkarya? Dan berapa banyak waktu yang kita manfaatkan
untuk mengerjakan perkara-perkara rohani atau melayani Tuhan? Tidak sedikit orang Kristen berkata: "Ah...waktu masih panjang. Yang penting sekarang adalah mencari uang dan
uang. Urusan pelayanan atau perkara-perkara
rohani, nanti sajalah!" Jangan
pernah menunda-nunda waktu untuk mengerjakan segala sesuatu, karena kita tidak
pernah tahu apakah kesempatan itu datang lagi atau tidak, seperti tertulis: "Karena manusia tidak mengetahui
waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan
seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia
terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara
tiba-tiba." (Pengkhotbah 9:12).
Mari pergunakan waktu sebaik mungkin dan jangan pernah
menyia-nyiakannya! "Waktu tidak
berpihak pada siapa pun, tapi waktu dapat menjadi sahabat bagi mereka yang
memegang dan memperlakukannya dengan baik." (Winston Churchill). Kalau kita menyia-nyiakan waktu berarti kita
sedang menyia-nyiakan hidup. Sebaliknya,
jika kita berhasil memanfaatkan waktu dengan baik, berarti kita berhasil
mengisi hidup ini dengan baik. Karena
itu "Taburkanlah benihmu pagi-pagi
hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena
engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau
kedua-duanya sama baik."
(Pengkhotbah 11:6).
Waktu itu sangat berharga, karena itu jangan sia-siakan agar
tidak menyesal!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar