Hosea 11:1-11
Perikop pembacaan Firman Tuhan hari ini adalah kasih Tuhan mengalahkan kedegilan orang Israel." Ini menunjukkan betapa besar dan ajaib kasih tuhan kepada umatNya. Semua anak pasti tidak luput dari teguran dan didikan orang tuanya. Terkadang orang tua harus berlaku keras dan jika perlu ia menghajar anaknya dengan menggunakan tongkat. Bukan berarti orang tua tidak mengasihi anaknya, tetapi hal itu dilakukan justru demi kebaikan si anak. "Siapa tidak menggunakna tongkat , benci kepada anaknya, tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya." (Amsal 13:24).
Sebagai anak Tuhan kita pun pernah merasakan kerasnya didikan Tuhan. kita pernah merasakan bagaimana Tuhan marah kepada kita karena kesalahan dan kedegilan hati kita. Tetapi ada satu hal yang perlu kita ketahui, Tuhan tidak pernah merencanakan hal-hal yang jahat atau merencanakan untuk membinasakan umat-Nya. Tuhan berfirman: "Makin
Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka
mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada
patung-patung. Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat
mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan
mereka." (Hosea 11:2-3). Sekalipun umat Israel terus hidup dalam
ketidaktaatan dan pemberontakan, bahkan mereka telah melakukan perzinahan
rohani, Tuhan tetap menunjukkan kesabaran-Nya, keagungan dan kebesaran
kasih-Nya tidak pernah pudar. "Aku
menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih." (Hosea 11:4a).
Jika saat ini kita mengalami badai
hidup, situasi-situasi sulit harus kita alami, tak sepatutnya kita menggerutu,
ngambek seperti anak kecil dan mengira Tuhan tidak mengasihi kita dan
meninggalkan kita. Adakalanya itu
diijinkan Tuhan terjadi atas kita dengan tujuan agar kita sadar akan
kesalahan-kesalahan kita, tapi seringkali kita salah paham dan kecewa atas
didikan Tuhan ini, sebab menimbulkan rasa sakit secara badani.
"...Tuhan menghajar orang yang
dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Ibrani 12:6
disadur dari renungan harian air hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar