Wahyu 3:20 "lihat Aku berdiri di muka pintu dan
mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku
makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Orang bertanya-tanya, jika Tuhan itu berkuasa mengapa Dia
seolah-olah membiarkan sakit-penyakit dan kesusahan menimpa semua orang? Mengapa Ia tidak langsung menyembuhkan atau
memberkati? Tentu saja Tuhan itu
Mahakuasa, tetapi Dia hanya akan mengerjakan sesuatu dalam diri seseorang
ketika orang itu mengijinkan Dia bekerja.
Ada orang yang berbantah lagi,
"Kalau Tuhan berkuasa, tentunya Ia dapat melakukan segala sesuatu
menurut kehendak-Nya sendiri!" Dalam sekejap mata Tuhan pasti sanggup untuk menyembuhkan, memberkati,
menolong dan menyelamatkan setiap orang yang berdosa tanpa melalui proses pertobatan.
Tuhan tak ingin manusia ciptaan-Nya itu seperti robot yang
dapat dijadikan apa saja. Sesungguhnya
Tuhan dapat saja memaksa setiap orang untuk bertobat dan menerima-Nya sebagai
Juruselamat dalam hidupnya. Tetapi Tuhan
memberikan kepada setiap manusia free will
(kehendak bebas), sehingga manusia mempunyai hak untuk menentukan
pilihannya sendiri. Manusia dapat
memilih untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya,
atau sebaliknya mereka melakukan seperti orang dunia lakukan saat ini yaitu
membenci, menghujat dan menolak Yesus Kristus.
Tuhan Yesus hanya berdiri di depan pintu hati setiap orang dan
mengetuk. Jika kita mendengar suara-Nya
dan membukakan pintu hati bagi-Nya, Dia kan masuk ke dalam kehidupan kita.
Jadi Tuhan tak pernah memaksa kita, walaupun sesungguhnya Ia
begitu ingin semua orang mendapatkan keselamatan kekal melalui iman percaya
kepada-Nya, "...tetapi Ia sabar
terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan
supaya semua orang berbalik dan bertobat."
(2 Petrus 3:9).
Bahkan setelah seseorang bertobat dan lahir baru ia juga tak
kehilangan kehendak bebasnya untuk memilih taat kepada firman atau tidak
taat. Yang harus disadari adalah,
bahwa "...ketidaktaatan mendapat
balasan yang setimpal," (Ibrani
2:2), sebaliknya kalau kita mau taat maka berkatlah yang menjadi bagian hidup
kita.
Selanjutnya, Tuhanmengijinkan hal baik atau buruk terjadi di
dalam hidup kita, supaya kita datang kepada-Nya. Seseorang jika hanya mendapatkan yang baik
saja, sering kali lupa bersyukur kepada Tuhan.
Ada juga manusia yang hanya mengingat Tuhan saja ketika mengalami hal
baik saja. Tuhan mengijinkan cobaan,
penyakit dan tantangan hidup terjadi dalam hidup kita, supaya kita tau bahwa
kita membutuhkan Tuhan. Kita datang dan
berharap hanya kepadanya. Kita diijinkan
oleh Tuhan untuk belajar mengucap syukur dalam segalah situasi.
Tuhan mengijinkan masalah datang dalam hidup kita, supaya
kita belajar untuk bertumbuh lebih dewasa dalam menghadapi masalah yang
ada. Tuhan mengijinkan kita memiliki
kelemahan dalam hidup kita, supaya kuasa Tuhan dapat dinyatakan, supaya mujizat Tuhan dapat dinyatakan bagi
kita.
Jadi ketika kita menghadapi tantangan dan kesulitan hidup,
kita bebas untuk memilih percaya kepada Tuhan atau tidak. Tuhan menginginkan supaya dalam seglah
situasi, kita teteap datang kepada-Nya dan menanti janji-Nya, karena pasti
Tuhan akan menyatakan Mujisat-Nya bagi kita.
Seperti ada tertulis “tetapi jawab Tuhan kepadaku: cukuplah
kasih karuniaku bagimu. Sebab justru dalam kelemahan lah kuasaku menjadi
sempurnah . sebab itu terlebih suka aku
bermegah atas kelemahan ku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku, 2 Korintus
12:9”.
"...barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat
kebenaran;" Wahyu 22:11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar