Berikut ini beberapa hal yang
dapat dilakukan orang Kristen untuk mengendalikan diri secara seksual sebelum
menikah.
Menyalurkan energi melalui kegiatan fisik dan
pelayanan rohani. Waktu-waktu “menganggur” bisa berbahaya. Hindari
mendengarkan, melihat atau berada di sekitar hal-hal yang memperkuat pencobaan
seksual.
Jangan berusaha menikah hanya karena merasa harus
menikah. Berusahalah untuk mengembangkan kasih (menurut 1 Korintus 13, kasih
mengacu pada karakter, bukan gelora perasaan). Berusahalah menghormati Kristus
di dalam kehidupan dan seluruh hubungan Anda, dan biarkan Allah membawa Anda ke
dalam pernikahan menurut waktu-Nya.
Jangan mengikuti arus dunia yang gila seks dan
menggugah percabulan, namun perbaharuilah pikiran Anda dengan Firman Allah. Arahkan pikiran
Anda hanya pada hal-hal yang patut (Fil. 4:8; lihat juga Rm. 12:1-2). Apapun
yang Anda biarkan masuk ke dalam pikiran Anda akan berpengaruh besar bagi
kehidupan Anda. Berdoalah agar tetap murni dan tinggal di dalam Firman.
Mengandalkan pertolongan Allah untuk mengendalikan
dorongan seksual. Sebelum Allah memberikan orang yang tepat, Ia
akan memberi Anda kekuatan untuk melawan pencobaan (1 Kor. 10:13).
Menghindari situasi yang berpotensi mencobai. Meskipun Anda
merasa dapat mengendalikan suatu situasi, Anda mungkin tidak akan bisa
mengendalikan orang lain.
Memuji dan bersyukur kepada Allah dalam kelajangan
Anda. Berpuaslah dengan apa yang Allah lakukan dalam kehidupan Anda saat
ini. Jangan selalu mencemaskan masa depan.
Memberi pertanggungjawaban pada saudara seiman
sejenis. Bagikan pergumulan Anda pada orang yang dewasa secara rohani dan
memahami kebutuhan Anda. (Sumber: John MacArthur, Guideliness for
Singleness and Marriage)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar