Setiap orang bisa membuat cerita masing-masing
namun itu hanyalah fiktif belaka. Haruslah kita menengok sejarah untuk
mengetahui kebenaran supaya kita jangan sampai tersesat dan percaya akan kisah
fiktif/dongeng. Kisah tentang Yesus tidak hanya ditemukan dalam catatan para
murid-Nya yang disebut sebagai Injil yang menjadi bagian dalam Alkitab, namun
juga dalam catatan-catatan para sejarahwan yang bukanlah pengikut-Nya. Mari
kita lihat siapa Yesus menurut sejarah.
1. Agama Yesus
FLAVIUS JOSEPHUS (lahir 37 M)
“Pada masa inilah Yesus, seorang manusia bijaksana, kalau boleh disebut manusia, karena dia adalah pelaku berbagai perbuatan yang luar biasa, pengajar orang-orang yang menerima kebenaran dengan sukacita. Dia telah menarik banyak orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi. Dia adalah Kristus, […]” (Antiquities. xviii.33).
“Pada masa inilah Yesus, seorang manusia bijaksana, kalau boleh disebut manusia, karena dia adalah pelaku berbagai perbuatan yang luar biasa, pengajar orang-orang yang menerima kebenaran dengan sukacita. Dia telah menarik banyak orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi. Dia adalah Kristus, […]” (Antiquities. xviii.33).
PLINIUS SECUNDUS, PLINIUS YANG
MUDA
“Namun terbukti bahwa semua kesalahan mereka, kekeliruan mereka adalah bahwa mereka mempunyai kebiasaan untuk berkumpulpada hari-hari tertentu sebelum hari terang. Mereka akan menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Kristus seperti kepada dewa, dan mengikat sumpah dengan sungguh-sungguh bukan untuk melakukan suatu kejahatan, tetapi untuk tidak menipu, mencuri, berzina, bersumpah palsu, tidak berkhianat bila mereka harns mempertanggungjawabkannya.” (Epistles X.9)
“Namun terbukti bahwa semua kesalahan mereka, kekeliruan mereka adalah bahwa mereka mempunyai kebiasaan untuk berkumpulpada hari-hari tertentu sebelum hari terang. Mereka akan menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Kristus seperti kepada dewa, dan mengikat sumpah dengan sungguh-sungguh bukan untuk melakukan suatu kejahatan, tetapi untuk tidak menipu, mencuri, berzina, bersumpah palsu, tidak berkhianat bila mereka harns mempertanggungjawabkannya.” (Epistles X.9)
Kesimpulan:
Jelas dari catatan sejarahwan Yesus
tidak pernah tercatat sebagai Muslim. Jika Yesus memang Muslim pasti hal
tersebut sudah disebutkan karena Yesus harusnya satu-satunya Muslim pada zaman
itu dan seharusnya ada sisa-sisa peninggalan Islam pada zaman itu apalagi
menurut catatan sejarahwan, Yesus banyak menarik baik orang Yahudi maupun orang
bukan Yahudi menjadi murid-Nya. Justru murid-murid Yesus tercatat menyanyikan
pujian kepada Kristus seperti dewa, ini berarti murid-murid Yesus pada waktu
itu menyembah Yesus sebagai Tuhan. Jelas ini membuktikan bahwa sejarahwan tidak
pernah mencatat Yesus dan murid-murid-Nya sebagai Muslim. Lagipula, para nabi
Yahudi itu tidak pernah ke Mekah untuk mencium batu hitam dan mengelilingi kuil
hitam, terlebih lagi Yesus. Nama Allah pun adalah nama sembahan bangsa Arab
sementara para nabi berbangsa Yahudi dan berbahasa Ibrani sehingga mereka tidak
pernah mengenal Allah.
2. Mukjizat & Penyaliban Yesus
FLAVIUS JOSEPHUS (lahir 37 M)
“[…] Dia adalah Kristus, dan ketika Pilatus, atas desakan orang-orang penting di antara kita, telah menghukurnnya di kayu salib, mereka yang mengasihinya sejak semula tidak melupakan Dia; […]” (Antiquities. xviii.33)
“[…] Dia adalah Kristus, dan ketika Pilatus, atas desakan orang-orang penting di antara kita, telah menghukurnnya di kayu salib, mereka yang mengasihinya sejak semula tidak melupakan Dia; […]” (Antiquities. xviii.33)
PARA ULAMA YAHUDI
”Pada hari sebelum Paskah mereka menggantung Yeshu (dari Nazaret) dan selama 40 hari sebelumnya telah beredar pengumuman yang mengatakan bahwa (Yeshu dari Nazaret) akan dilontari batu dan’ bahwa dia telah melakukan sihir dan telah menipu dan menyesatkan orang-orang Israel. Hendaknya setiap orang yang mempunyai pembelaan terhadap dia datang dan memohonkan pengampunan baginya. Tetapi karena tidak ada yang datang untuk membela dia mereka menyalibkannya pada hari menjelang Paskah” (Sanhedrin; Babilonia 43a).
”Pada hari sebelum Paskah mereka menggantung Yeshu (dari Nazaret) dan selama 40 hari sebelumnya telah beredar pengumuman yang mengatakan bahwa (Yeshu dari Nazaret) akan dilontari batu dan’ bahwa dia telah melakukan sihir dan telah menipu dan menyesatkan orang-orang Israel. Hendaknya setiap orang yang mempunyai pembelaan terhadap dia datang dan memohonkan pengampunan baginya. Tetapi karena tidak ada yang datang untuk membela dia mereka menyalibkannya pada hari menjelang Paskah” (Sanhedrin; Babilonia 43a).
Kesimpulan:
Jelas sekali menurut catatan sejarahwan
dan alim ulama Yahudi, Yesus benar tersalib dan mati. Tidak pernah ada catatan
bahwa yang mati bukanlah Yesus dan tidak pernah juga tercatat bahwa ada yang
merasa ragu siapa yang mati. Justru dari catatan-catatan ini kita melihat
mereka sangat yakin bahwa yang disalibkan dan mati adalah Kristus Yesus.
Selain itu, tercatat juga kalau
Yesus benar-benar melakukan mukjizat oleh para ulama Yahudi. Hanya saja mereka
menuduh Yesus melakukan mukjizat itu dengan kekuatan jahat (sihir) tepat
seperti yang tertulis di dalam kisah hidup Yesus yang ditulis oleh para
murid-Nya. Dari sini saja, kita bisa semakin yakin bahwa Yesus benar melakukan
semua mukjizat yang tertulis.
3. Kebangkitan Yesus
FLAVIUS JOSEPHUS (lahir 37 M)
“[…] Dia adalah Kristus, dan ketika Pilatus, atas desakan orang-orang penting di antara kita, telah menghukurnnya di kayu salib, mereka yang mengasihinya sejak semula tidak melupakan Dia; karena Dia telah menampakkan diri lagi kepada mereka dalam keadaan hidup pada hari yang ketiga; sebagaimana yang telah diramalkan oleh para nabi Tuhan sarna seperti puluhan ribu hal lainnya ten tang Dia. Dan kaum Kristen, yang dinarnai demikian menurut namanya, belum juga punah sampai hari ini.” (Antiquities. xviii.33)
“[…] Dia adalah Kristus, dan ketika Pilatus, atas desakan orang-orang penting di antara kita, telah menghukurnnya di kayu salib, mereka yang mengasihinya sejak semula tidak melupakan Dia; karena Dia telah menampakkan diri lagi kepada mereka dalam keadaan hidup pada hari yang ketiga; sebagaimana yang telah diramalkan oleh para nabi Tuhan sarna seperti puluhan ribu hal lainnya ten tang Dia. Dan kaum Kristen, yang dinarnai demikian menurut namanya, belum juga punah sampai hari ini.” (Antiquities. xviii.33)
Fakta: Kubur Yesus sampai sekarang masih kosong. Jika memang Yesus
tidak pernah mati sehingga tidak bangkit, maka harusnya jika memang ada orang
yang diserupakan Yesus, mayatnya harusnya tetap ada di kubur. Murid-murid Yesus
sendiri dibunuh karena memberitakan tentang penyaliban dan kebangkitan Yesus
Kristus. Secara logika, tidak mungkin seseorang rela mati untuk suatu yang
mereka ketahui adalah sebuah kebohongan. Tentunya, murid-murid-Nya telah
melihat sesuatu yang begitu ajaib yang mengubahkan sikap mereka yang tadinya
pengecut menjadi rela mati demi pemberitaan Injil yang benar.
Kesimpulan:
Jelas sekali, bukti-bukti yang ada
mengarah kepada kebangkitan Yesus yang adalah puncak dari kemenangan Kristus.
Kebangkitan Yesus adalah hal yang membedakan Yesus dari tokoh-tokoh pemimpin
lainnya. Semua orang bisa berkata “Saya nabi” atau “Saya Anak Tuhan”, namun
tidak semua orang bisa membuktikannya. Hanya Yesus yang sanggup dan telah
membuktikan semua pernyataan-Nya akan diri-Nya sendiri. Oleh karena itulah kita
bisa percaya bahwa Yesus sungguhlah Tuhan dan Juruselamat kita. Dialah
pengharapan kita. Sama seperti Dia telah bangkit dan mengalahkan maut maka
semua orang yang mengikut Dia pun akan dibangkitkan dan mengalahkan maut.
Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan
hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan
setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yohanes 11:25-26)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar