"Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga
ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku
tidak akan melupakan engkau."
Yesaya 49:15
Ketika sedang dihadapkan pada masalah, penderitaan dan
tantangan yang berat seringkali kita beranggapan bahwa Tuhan sudah tidak lagi
peduli dengan keadaan kita dan bahkan Ia sudah melupakan kita. Ditambah lagi dengan doa-doa yang sekian
waktu lamanya belum juga beroleh jawaban akan semakin mempertegas anggapan
tersebut.
Kalau kita berpikiran demikian berarti kita tidak mengenal
Tuhan dengan benar. Kita hanya melihat
dan menilai segala sesuatunya dari sudut pandang kita sendiri. Hal pertama yang seharusnya kita lakukan
adalah mengoreksi diri, sebab ada tertulis:
"Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk
menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi
yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan
yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak
mendengar, ialah segala dosamu."
(Yesaya 59:1-2). Inilah jawaban
Tuhan: "...Aku tidak akan melupakan
engkau." (ayat nas). Seorang ibu yang sedang menyusui memiliki
sensitivitas yang tinggi terhadap bayinya.
Sekalipun sang bayi berada di ruangan yang berbeda, sesibuk apa pun ibu,
ia sangat peka ketika anaknya menangis dan membutuhkannya. Bila ibu di dunia ini bertindak sedemikian
rupa, apalagi Tuhan kita, Ia lebih peka terhadap kebutuhan anak-anak-Nya dan
tau yang terbaik bagi anak-anak-Nya.
Bukankah ini menjadi satu jaminan bagi kehidupan kita orang
percaya? Tapi di zaman yang jahat
seperti ini ada ibu kandung yang tega membuang dan menjual bayinya sendiri,
bahkan membunuhnya.
Jika saat ini kita sedang menghadapi pergumulan yang berat,
berhentilah untuk mengeluh, bersungut-sungut, apalagi menyalahkan Tuhan,
karena "Tuhan tidak lalai menepati
janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia
sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa,
melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (2 Petrus 3:9).
Tuhan tidak pernah melupakan kita; jika kita diijinkan mengalami suatu 'proses', tujuannya adalah untuk membawa kita
makin dekat kepada-Nya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar