Bacaan Alkitab:
Ayub 1:1-22

Masih seputar kehidupan Ayub, seperti yang digambarkan pada artikel sebelumnya, "Memahami Penderitaan #Part1: Kesulitan-kesulitan Finansial," maka diartikel bagian #Part2 ini kita akan menelusuri lebih jauh, rupanya Ayub tidak hanya mengalami persoalan finansial yaitu kehilangan harta benda, pekerjaan dan reputasi sebagai orang yang berhasil, tetapi ia juga kehilangan orang-orang yang sanga dicintainya yaitu kematian tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuannya. Mereka hilang dengan cara yang sangat tiba-tiba, tak terduga, tak terpikirkan, tak terbayangkan namun kenyataan orang yang dicintai sudah tidak ada sungguh benar sebuah kenyataan yang tak bisa dilawan.
Shock atau kaget, terkejut secara tiba-tiba adalah salah satu reaksi yang seringkali tampak pada seseorang yang mengalami perisitiwa demikian. Ayub mengoyakkan jubahnya sebagai ungkapan kekagetan yang ditimbulkan oleh peristiwa meninggalnya kesepuluh anak laki-laki dan perempuannya, yang sangat dicintai. Mereka hilang dengan sangat cepat, tiba-tiba, tanpa tanda sebelumnya, tanpa pamit, bukan untuk satu hari, sepuluh hari, sebulan setahun, tetapi untuk selamanya.
Selain itu, penyangkalan adalah reaksi berikutnya. Artinya seolah-olah ia tidak percaya bahwa kejadian itu nyata, sungguh terjadi, seolah semua peristiwa yang dialaminya khayalan.
Tangisan dan air mata. Walaupun tidak boleh berlama-lama larut dalam air mata dan tangisan, akan tetapi menangislah, itu tidak apa, itu baik, sebuah respon yang alamiah untuk melepas perasaan kacau dan keteganggan di jiwa, dipikiran bahkan dibadan.
Masih ada 2 hal lain tentang reaksi atau respon yang seringkali muncul ketika orang yang kita cintai meninggalkan diri kita untuk selamanya, namun Saya akan menuliskannya next days...
Apa yang bisa dilakukan berkaitan beberapa catatan di atas, yaitu terimalah kehilangan tersebut menjadi benar-benar sebagai realitas yang sedang terjadi, telah terjadi dan ada...namun, jangan berlama-lama disitu. Karena hidup ini hebat, luar biasa, indah, anugerah Tuhan, dan harus tetap dijalani dengan keyakinan dan kepastian...Tuhan Yesus Imanuel, Allah besertamu.
Juga, mulailah kerjakan kegiatan-kegiatan seperti biasa, isi wkatu kosong dengan aktifitas yang baik, membangun dirimu dan yang menghasilkan sesuatu serta berdampak bagi orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar