Nats: Luk 10:25-30
“Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk
mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh
hidup yang kekal? " 10:26 Jawab
Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat?
Apa yang kaubaca di sana?" 10:27 Jawab
orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dandengan segenap akal budimu,
dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. "
10:28Kata
Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian,
maka engkau akan hidup. " 10:29 Tetapi
untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan
siapakah sesamaku manusia?Jawab Yesus: "Adalah seorang
yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang
bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang
sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.”
Ada sesuatu yang dapat dikategorikan berada dalam
kendali manusia seperti kebutuhan jasmani (sandang, pangan, papan) dan kebutuhan
sosial seperti keinginan untuk dicintai, diperhatikan dan sebagainya. Namun
demikian, tidak semua hal yang ada di dunia ini dapat dikendalikan oleh manusia.
Beberapa hal seperti bencana alam, wabah penyakit dan sebagainya berada di luar
kendali manusia. Disinilah sebenarnya dibutuhkan sebuah kesadaran bahwa ada
Tuhan yang selalu bisa diandalkan.
Sejatinya ada dua sikap yang harus diambil oleh orang
percaya dalam menyikapi sesuatu yang berada di luar kendali. Pertama, berserah
kepada Tuhan. Berserah dapat diartikan sebagai percaya bahwa Tuhan dapat
melakukan mukjizat untuk kita. Dengan sikap demikian maka sesungguhnya orang
percaya mengakui bahwa Tuhan berdaulat atas segala sesuatu. Sikap yang kedua
adalah mengandalkan Tuhan. Saat sesuatu di luar kendali kita terjadi sudah
seharusnya Tuhan adalah pribadi yang kita andalkan. Maka dari itu janganlah
kita melupakan Tuhan dalam segala hal
By: Felix Justian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar